Pertamina Geothermal Energy Tbk

Inner banner

BuMala PGE Karaha: Sekali Tepuk Atasi Permasalahan Sampah, Pemenuhan Pakan Ternak Alternatif dan Tingkatkan Perekonomian Warga

Program Budidaya Maggot dan Azola (BuMala) yang diluncurkan Pertamina Geothermal Energy (PGE) tahun lalu terbukti mampu mengatasi permasalahan sampah organik rumah tangga dan memenuhi kebutuhan pakan alternatif ternak milik masyarakat. Bagaimana tidak, dari sekitar 15 ribu larva dari Black Soldier Fly (BSF) ini mampu menghabiskan sekitar 2 kilogram limbah organik hanya dalam waktu 24 jam saja. Sementara, seekor betina BSF mampu menghasilkan 600 telur. Dengan demikian hanya dibutuhkan 20 ekor lalat super betina agar menghasilkan 10 ribu larva untuk menyingkirkan sampah organic setiap harinya.

Budidaya maggot merupakan alternatif usaha dengan nilai keekonomian yang sangat menjanjikan. Sebab hanya dalam 15 hari petani/peternak sudah bisa langsung menikmati hasilnya. Bisa dari penjualan prepupa, telur dan maggot itu sendiri. Dengan asumsi pakan optimal, dalam 15 hari tersebut sudah bisa dihasilkan 10kg maggot siap konsumsi (pakan). Dengan asumsi 1kg maggot seharga Rp.5000, maka dalam 30 hari sudah bisa menghasilkan Rp.1.500.000,- tergantung pada harga pasar atau pembelinya.

Dani salah seorang peternak binaan PGE Karaha yang tergabung dalam Kelompok Motekar di Desa Kadipaten Kec. Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya membenarkan hal tersebut. Menurutnya, budidaya maggot cukup mudah dan murah karena tidak memerlukan teknologi yang canggih dan tidak memakan banyak biaya. Selain itu, maggot memiliki manfaat sebagai pakan ternak dan ikan karena memiliki banyak protein.

“Membudidayakan maggot BSF cukup mudah dikerjakan. Tidak memerlukan teknik khusus, bisa dilakukan siapa saja. Budidaya maggot BSF juga tidak menyita waktu karena tidak perlu sering dikontrol,” katanya.

Untuk pemenuhan pakan, Dani dan anggota kelompok lainnya cukup mengumpulkan sampah organik dari sampah rumah tangga disekitar lingkungan rumahnya, termasuk dari pedagang sayur/buah, dan rumah makan. “Untuk memulainya pun tidak diperlukan lahan yang luas, semua bisa menyesuaikan. Tidak ada syarat minimal area lahan yang dibutuhkan budidaya maggot.

Ruang terbatas pun bisa menghasilkan ternak maggot yang menguntungkan secara finansial. Kelompok kami sangat-sangat bersyukur dengan adanya program pembinaan yang dilakukan oleh PGE Karaha ini. Khususnya bagi kami yang terkena PHK karena pandemic Covid.

Alhamdulillah dari ternak bebek, ikan, burung puyuh yang kami beri makan maggot sekarang sudah dapat terlihat hasilnya. Khusus bebek, saat ini kami lagi mengembangkan untuk mencoba menetaskan telur bebek hasil produksi kandang sendiri, sementara untuk burung puyuh kami tetap terus melakukan pengembangan. Selain itu, dari azolla yang kami budidayakan juga sudah ada beberapa pesanan dari luar kota,” imbuhnya lagi.

Sementara Area Manager PGE Karaha Andi Joko Nugroho menyebut, saat ini program CSR perusahaan diarahkan pada pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan. Dimana misi pemberdayaan masyarakat dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan dan kemandirian masyarakat itu sendiri serta secara bertahap mampu membangun diri dan lingkungannya secara mandiri.

“Kemandirian dalam konsep pemberdayaan masyarakat yang dimaksud adalah tingkat kemajuan yang harus dicapai sehingga masyarakat dapat membangun dan memelihara kelangsungan hidupnya berdasarkan kekuatannya sendiri secara berkelanjutan, artinya untuk membangun lingkungan yang mandiri dibutuhkan perekonomian yang mapan,” kata Andi.

Untuk itu lanjut Andi, peranan perusahaan dalam hal ini adalah menciptakan iklim yang memberi ruang bagi masyarakat untuk berkembang (enabling), melalui potensi dan sumber daya local yang dimiliki serta didukung konsep terintegrasi berbasis kebutuhan (empowering), sebagai upaya untuk melindungi dan memenuhi kepentingan masyarakat (protecting).

PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) adalah perusahaan yang bergerak di bidang pemanfaatan energi panas bumi dan merupakan bagian dari Subholding Power & New Renewable Energy (PNRE) PT Pertamina (Persero). Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Karaha Unit I milik PGE dengan kapasitas 30MW telah beroperasi secara komersil pada 6 April 2018.

Pertamina Geothermal Energy secara konsisten mengembangkan potensi masyarakat dan lingkungan sekitar khususnya di ring 1 wilayah operasional. Hal ini sejalan dengan penugasan dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui Peraturan Menteri BUMN PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan BUMN dan Program Bina Lingkungan dan diperbarui melalui Peraturan Menteri BUMN PER-5/MBU/04/2021 tentang Program TJSL BUMN. Perencanaan strategis program community development dilakukan melalui empat program yang menjadi pilar; (1) Petamina Cerdas, (2) Pertamina Sehat; (3) Pertamina Hijau; (4) Pertamina Berdikari.

Azolla merupakan tanaman paku air yang hidup di perairan. Tanaman ini sering dijumpai di lahan yang tergenang air dan juga lahan lahan pertanian yang tergenang air terutama di lahan pesawahan. Tanaman ini memiliki panjang 1,5 – 2,5 cm, bentuk daun yang kecil dan saling bertindih dengan warna permukaan daun hijau kemerah-merahan. Tanaman azolla ternyata mampu menekan penggunaan pupuk urea sampai dengan 65 Kg/ha. Azolla juga bermanfaat untuk menghemat penggunaan pupuk urea, sebagai bahan dasar pupuk kompos, sebagai pakan ikan (mengandung protein mencapai 23 – 30% dan juga mengandung asam amino esensial yang legkap) dan dapat juga sebagai pakan ternak.

Berita Lainnya

Kamis, 21 Desember 2023

Terus Berkomitmen Bagi Pengelolaan Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat, Pertamina Geothermal Energy Raih Anugerah PROPER Emas ke-13

PT PGE Tbk berhasil meraih tiga PROPER Emas untuk Area Kamojang, Ulubelu, dan Lahendong, serta satu PROPER Hijau untuk Area Karaha

Selengkapnya
Rabu, 13 Desember 2023

17 Tahun Memimpin Pengembangan Panas Bumi Indonesia, Pertamina Geothermal Energy Optimis Capai Pertumbuhan Berkelanjutan

Memasuki tahun ke-17 beroperasi, PGE terus menunjukkan resiliensi serta komitmennya dalam mengembangkan potensi panas bumi di Indonesia.

Selengkapnya
Senin, 11 Desember 2023

Raih Peringkat Kepemimpinan Sangat Baik, Pertamina Geothermal Energy Buktikan Resiliensi Bisnis

Optimalisasi potensi panas bumi sebagai sumber energi bersih diyakini memiliki masa depan yang cerah di Indonesia.

Selengkapnya