PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) Area Lahendong, Sulawesi Utara, secara konsisten memberikan kontribusi positif terhadap kondisi sosial, lingkungan, dan ekonomi sekitarnya melalui beragam kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR). Melalui program Mapalus Tumompaso saja, sudah lebih dari 3.000 masyarakat rentan yang dilibatkan untuk mendapatkan program pengembangan ekosistem ekonomi sirkular.
"Program ekonomi sirkular tidak hanya memperhatikan pertumbuhan ekonomi tetapi juga menjaga lingkungan dengan memanfaatkan bahan baku secara optimal dan mengurangi limbah serta emisi. Kami akan selalu berkomitmen untuk menjawab tantangan lokal dengan meningkatkan perekonomian masyarakat melalui berbagai potensi dan kolaborasi yang ada, termasuk dengan bekerja sama dengan UMKM di wilayah sekitar," ujar General Manager PGE Area Lahendong, Novi Purwono, Jumat (19/04).
Sejak berdiri tahun 2001, PGE Lahendong telah secara konsisten melaksanakan program CSR yang berfokus pada sektor pendidikan, kesehatan, pemberdayaan masyarakat, pembangunan infrastruktur, dan pelestarian lingkungan di sekitar area Lahendong. Beragam bantuan sarana prasarana, bantuan pembiayaan Jamsostek, hingga pengembangan kelompok tani telah diberikan oleh PGE.
PGE memiliki program "Pertamina Sehati" yang berfokus pada pemberdayaan kesehatan dengan mereaktivasi posyandu, pelatihan kader, pembelian alat kesehatan, dan pemberian makanan tambahan. Kemudian, dijalankan pula program "Cerdas bersama Pertamina" yang menghadirkan sanggar edukasi anak peduli lingkungan yang meliputi kegiatan belajar mengajar, kelulusan siswa, dan penerimaan siswa baru di Kecamatan Tomohon Selatan, Kecamatan Remboken, dan Kecamatan Tompaso.
Tak hanya itu, PGE juga mengenalkan siswa PAUD pada kurikulum cinta lingkungan dalam program CSR pendidikan yang meliputi perbaikan gedung PAUD, kegiatan belajar mengajar, penerapan kurikulum khusus, serta kerja sama dengan Bank Sampah Binaan PT PLN. “Berbagai program CSR PGE Area Lahendong telah memberikan dampak positif bagi ribuan warga. Dengan berbagai bantuan ini, PGE berharap dapat memberdayakan masyarakat dan mendukung program pembangunan di wilayah Tomohon,” ujar Asisstant Manager GPR PT PGE Area Lahendong Johny Alexander Rompas.
Lebih lanjut, Johny menyatakan bahwa PGE Lahendong terus berkomitmen untuk berperan aktif dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat, termasuk memperkuat kerja sama dengan pemerintah dan komunitas setempat dalam beragam upaya menjaga kelestarian lingkungan di sekitarnya. "Kami yakin bahwa pengelolaan lingkungan yang baik dan pemberdayaan masyarakat adalah komitmen yang harus dijalankan secara konsisten oleh PGE," ujarnya.
Dalam menjalankan operasionalnya, PGE Lahendong selalu mematuhi kewajiban pengelolaan dan pemantauan lingkungan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Hal ini dilaksanakan melalui kegiatan rutin pemantauan lingkungan oleh Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado sebagai pihak independen, serta pelaporan hasil kepada dinas terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tomohon, DLH Minahasa, & DLH Provinsi Sulawesi Utara. Perusahaan pun akan terus berkoordinasi dengan semua pihak terkait untuk menjamin kelancaran operasional dan keselamatan lingkungan serta masyarakat sekitar.
PGE menegaskan komitmennya untuk menerapkan prinsip Operational Excellence dan menjunjung tinggi aspek Health, Safety, Security, & Environment (HSSE) dalam semua kegiatan, termasuk pengeboran dan operasional harian. Beberapa penghargaan telah diraih oleh PGE Area Lahendong, seperti penghargaan PROPER Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, penghargaan dari Indonesia Green Awards, Subroto Award, serta Zero Accident Award oleh PGE Area Lahendong, yang menandakan komitmen tinggi perusahaan dalam memastikan sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang efektif dan terintegrasi di lingkungan kerja.




