Pertamina Geothermal Energy Tbk

Inner banner

Peduli Keanekaragaman Hayati, PGE Rehabilitasi Monyet Yaki di Tomohon

Tomohon, 04 Desember 2020 -Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) Pertamina Geothermal Energy (PGE) tidak sebatas pada bantuan kepedulian sosial kepada masyarakat, lebih dari itu sebagai wujud pelestarian alam, Pertamina memiliki program konservasi keanekaragaman hayati (Kehati). 

Hal inilah yang menjadi dasar pelaksanaan kerjasama PGE Area Lahendong bersama Yayasan Masarang dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara untuk kegiatan pelestarian satwa Yaki di Kota Tomohon khususnya.

Pada hari ini telah dilakukan translokasi satwa Monyet Yaki (Macaca nigra) sejumlah 11 ekor Yaki dari Tasikoki Wildlife Rescue Centre yang berada di Bitung ke lokasi Pusat Rehabilitasi Monyet Yaki di (PRMY) Gunung Masarang yang berada di Kelurahan Rurukan – Tomohon. 

PRMY Gunung Masarang sendiri merupakan hasil kerjasama antara PGE dengan Yayasan Masarang dimana kegiatan ini berupa pembangunan kandang rehabilitasi Yaki di daerah Kota Tomohon. 

Di tempat inilah nantinya akan dilakukan rehabilitasi Yaki selama beberapa waktu kedepan hingga satwa ini dinilai siap untuk dilakukan pelepasliaran.

General Manager PGE Area Lahendong Chris Toffle berharap pelestarian yang dilakukan dapat memberikan manfaat untuk pendidikan lingkungan alam liar.

“Pelestarian ini diharapkan dapat menjadi menjadi sarana edukasi konservasi dan dapat meningkatkan kepedulian para pihak terhadap konservasi satwa liar," Ujar Chris.

Pada kesempatan ini dihadiri Willie Smits selaku Pembina Yayasan Masarang, Ketua Harian Yayasan Masarang Harry Kaunang serta Lurah Desa Rurukan Berty Ampuw. 

Dalam sambutannya Willie Smits mengapresiasi kerjasama PGE ini demi pelestarian satwa endemic Sulawesi Utara, kerjasama ini telah berjalan baik dan harmonis sejak lama pada program-program lingkungan lainnya seperti pemanfaatan tanaman Nira/Aren hingga reboisasi. 

"Kedepannya kerjasama ini dapat didukung pihak-pihak lain untuk menimbulkan dampak positif yang lebih luas lagi," Ujar Willie.

“Jika upaya konservasi Yaki tidak dilakukan dari sekarang, maka populasi Yaki akan semakin terancam dan mendekati ambang kepunahan” tambahnya.

Seperti kita ketahui bahwa satwa monyet Yaki merupakan salah satu satwa endemic Sulawesi Utara dimana tidak akan ditemukan satwa ini di daerah lain di dunia. 

Yaki sendiri merupakan satwa liar yang dilindungi di Indonesia berdasarkan UU RI No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 20 tahun 2018 tentang Penetapan Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi. 

Saat ini jumlah Yaki sulawesi semakin berkurang bahkan menghadapi kepunahan dan aktivitas perburuan liar menjadi faktor terbesar berkurangnya populasi di alam.

Berita Lainnya

Kamis, 21 Desember 2023

Terus Berkomitmen Bagi Pengelolaan Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat, Pertamina Geothermal Energy Raih Anugerah PROPER Emas ke-13

PT PGE Tbk berhasil meraih tiga PROPER Emas untuk Area Kamojang, Ulubelu, dan Lahendong, serta satu PROPER Hijau untuk Area Karaha

Selengkapnya
Rabu, 13 Desember 2023

17 Tahun Memimpin Pengembangan Panas Bumi Indonesia, Pertamina Geothermal Energy Optimis Capai Pertumbuhan Berkelanjutan

Memasuki tahun ke-17 beroperasi, PGE terus menunjukkan resiliensi serta komitmennya dalam mengembangkan potensi panas bumi di Indonesia.

Selengkapnya
Senin, 11 Desember 2023

Raih Peringkat Kepemimpinan Sangat Baik, Pertamina Geothermal Energy Buktikan Resiliensi Bisnis

Optimalisasi potensi panas bumi sebagai sumber energi bersih diyakini memiliki masa depan yang cerah di Indonesia.

Selengkapnya