PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) Area Ulubelu terus memajukan berbagai inisiatif operational excellence tidak hanya untuk mewujudkan target kapasitas terpasang Perseroan sebesar 1 GW, tetapi juga berkontribusi terhadap agenda transisi energi nasional. Sebagai upaya pengelolaan basis aset dan proyek yang telah ada (existing), PGE Area Ulubelu melakukan uji datar terhadap sumur Klaster M yang diestimasikan memiliki kapasitas produksi hingga 24 MW.
Direktur Operasi PGE Ahmad Yani menyatakan bahwa saat ini kapasitas terpasang di Ulubelu telah mencapai 220 MW dan telah berkontribusi hingga 21% pada jaringan sistem ketenagalistrikan di Lampung. Karena itu, uji datar ini merupakan bagian dari upaya optimalisasi nilai dari berbagai proyek pengembangan bisnis PGE, terutama drilling campaign.
“Apresiasi terhadap PGE Area Ulubelu atas pencapaiannya mendapatkan sumur yang berkualitas untuk mengatasi isu kelangkaan uap. Bersamaan dengan insiatif-inisiatif lain kami dalam memaksimalisasi proyek existing dan penambahan kapasitas, kami optimistis Area Ulubelu akan menyumbang hingga 31,5% kapasitas dalam target 1 GW kami,” kata Ahmad Yani.
Saat ini, sumur Klaster M berada di tahap piping, dan sumur M3 akan melalui tes produksi (production test) pada bulan Agustus 2024. Selain itu, PGE Area Ulubelu telah merencanakan drilling campaign untuk sumur UBL-M4 dan UBL-T1 yang akan dilaksanakan selama 2025 hingga 2026.
Untuk mendukung drilling campaign dalam meningkatkan nilai proyek yang telah ada, PGE Area Ulubelu telah merencanakan tiga proyek lainnya. Pertama, pengembangan EPCC pipeline dan fasilitas produksi untuk Klaster M yang diproyeksikan untuk menambah kapasitas hingga 24 MW. Kedua, inspeksi minor terhadap Geothermal Power Plant (GPP) Unit 3 yang ditujukan untuk mengkaji kondisi unit terhadap kebutuhan penghentian (shutdown) dan rencana tindak lanjut perbaikan. Terakhir, Perusahaan merencanakan mitigasi longsor untuk penguatan lereng yang dilalui rute pipa dan akses jalan.
Selain itu, PGE Area Ulubelu berkomitmen untuk ekspansi kapasitas melalui pengembangan binary unit dengan proyeksi kapasitas terpasang 30 MW dan GPP rendah tekanan (low pressure) yang mampu menambah kapasitas terpasang hingga 10 MW. Lebih jauh, Perusahaan tengah mengembangkan pembangkit berbasis hidrogen hijau dalam mengeksplorasi pendayagunaan geotermal selain energi (beyond energy).
Ahmad Yani memberikan apresiasi atas kerja keras, terobosan, dan pencapaian PGE Area Ulubelu yang terus menegakkan operational excellence.
“Kami bangga atas pencapaian dan terobosan yang terus dilakukan oleh insan PGE di seluruh area untuk mengoptimalisasi pendayagunaan geotermal. Seluruh kerja keras kami ditujukan tidak hanya untuk mendorong adopsi energi geotermal yang lebih luas di sektor ketenagalistrikan, tetapi juga untuk memberi manfaat di segala lini kehidupan masyarakat. Kami percaya bahwa sebagai sumber energi dengan potensi yang melimpah, geotermal adalah tulang punggung dari transisi Indonesia menuju energi bersih,” ujar Ahmad Yani.




